Sunday 27 November 2016

Review: Helm HJC RPHA 10+

Kali ini mau memberikan sedikit review helm HJC RPHA 10+. Mungkin produksi helm ini tak sepopuler helm asia lainnya, kepopulerannya meningkat ketika dipakai oleh Jorge Lorenzo pada balapan tahun 2013-2015 yang didahului oleh Ben Spies. Namun di kelas lain seperti Moto 2, Moto 3, dan WSBK ada pengguna setia HJC ini, sebut saja Ben Spies, Jonas Folger (mulai 2017), Jorge Navaro, Phillip Öttk, dan lain-lain.
moto-kacige-hjc-rpha-10-rpha-10-replice-akcija-slika-20197888
pa1692502-0008
Sebenarnya sudah pake helm ini dari Bulan Mei lalu, cuma baru kali ini bisa nulis reviewnya, monggo disimak🙂

HJC RPHA 10+ merupakan salah satu helm Pabrikan Asia yang sudah cukup lama malang melintang di dunia otomotif internasional. HJC merupakan helm produksi perusahaan helm Hong Jin Crown Co. Ltd. yang berbasis di Kota Yongin-di, Provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan.
Pabrikan Helm yang didepak oleh Lorenzo karena 3 masalahnya pada musim 2015 lalu (udah, yang ga tahu ga usah di googling!) meluncurkan RPHA 10+ pada akhir tahun 2011 silam sebagai pengembangan terbaru dari HJC RPS 10 yang merupakan helm Ben Spies, tokoh MotoGP saat itu. Dalam pengembangan terbaru ini (RPHA 10+) diklaim lebih ringan daripada  helm sebelumnya.
Kebetulan yang saya pinang adalah HJC RPHA 10+ Assen. Padahal sudah keluar seri terbaru, yakni RPHA 11, tapi entah kenapa tiba-tipa naksir ama RPHA 10+, lupa juga apa penyebabnya.
cv-n
mari kita bahas helm ini dari segi DESAINKENYAMANAN, dan KEAMANAN

DESAIN FISIK

Helm ini secara keseluruhan desainnya relatif bulat, sedikit memanjang ke belakang. Bagian belakang helm juga dilengkapi spoiler/winglet yang bertujuan untuk menambah daya tekan kebawah/kestabilan helm saat dipakai berkendara dalam kecepatan tinggi. Untuk masalah bentuk sifatnya relatif, jadi cukuplah gambar yang bercerita dan silahkan dinilai sendiri.
Untuk finishing, HJC benar-benar melakukannya dengan bagus. Sebagai helm kelas dunia (nomor 1 di dunia, seperti slogan mereka), cat dan decal yang diaplikasikan benar-benar rapi dan halus. Tidak ada bagian yang terasa kasar atau tidak rata. Clearcoat sebagai lapisan terluarnya benar-benar terasa padat dan keras, memberikan efek glossy dan licin. Mulus sekali pokoknya.
hjc
Ventilasi pada RPHA 10+ terdapat pada 4 posisi
  1. FRONT CHIN VENT (1 intake), di tengah-tengah depan mulut (bisa buka tutup)
  2. SIDE CHIN VENT: (2 intake), di sebelah kiri dan kanan front chin vent
  3. TOP FRONT VENT: (2 intake),  di bagian ‘jidat’ helm (bisa buka tutup sistem roller)
  4. REAR EXHAUST SPOILER: (2 exhaust), di spoiler/winglet belakang
untuk lebih jelasnya, akan dibahas dari segi kenyamanan.

KENYAMANAN

Helm ini sangat ringan sobs! Beratnya sekitar 1.300g alias 1,3kg (ukuran M) Enteng banget! Helm full face paling ringan yang pernah saya pakai.
hjc-rpha10-weight
Busa RPHA 10+ sudah mengunakan liner yang sejuk dan antibakteri, bagian dalam yang bisa dilepas dan dicuci. Busa di bagian pipi (cheek pad) sangat empuk, paling empuk dibanding merk manapun. Meskipun sangat empuk, busa ini tetap menekan pada kedua pipi sehingga helm tetap terpasang dengan kokoh di kepala.
Secara keseluruhan busa helm ini cenderung narrow fit, jadi lebih cocok kepada rider yang kepalanya memanjang. Beberapa rekan pengguna mengaku HJC lebih mencengkeram di bagian ubun-ubun. Namun toh kepala saya yang bulat tetap bisa ngepas di helm ini. Hanya saja rasanya sedikit lebih longgar di bagian pipi dan bagian jidat, mungkin memang pasnya buat yang berkepala panjang/lonjong. Bagian dagu tertutup sempurna oleh chin curtain. Untuk bagian telinga terdapat ruang yang cukup besar.
caqvkzo578oed8sik
sumpah ini bukan saya!😀
Bicara soal ventilasi, helm ini sangat pengap menurut saya. Ditambah dengan chin curtain yang berada pada bagian bawah dagu dapat mengurangi hambatan angin dan whistling sound. Ventilasi yang minim ini memberikan kenyamanan lebih: suara angin atau whistling sound tidak terjadi meskipun helm digunakan ketika rider berkendara kecepatan tinggi! Sunyi banget pokoknya!
hjcwind
Untuk daerah yang panas seperti Jakarta, ventilasi yang baik  di helm tentu menjadi hal yang penting. Meskipun HJC sendiri mengklaim produk RPHA 10+ ini memiliki aliran udara yang bagus, tetapi bagi saya helm ini cukup pengap. Aliran udara pada bagian atas baru terasa jika sudah berkendara dalam kecepatan tinggi seperti 100km/jam. Selain itu, helm ini terasa cukup pengap.
Saluran intake udara terdiri dari 5 lubang (seperti yang sudah dijelaskan di bagian desain), yakni bagian mulut yang terdiri dari 2 ventilasi terbuka dan 1 ventilasi buka-tutup dan 2 saluran intake udara atas yang bisa dibuka-tutup menggunakan Click Roller Wheel.
Jpeg
Click roller wheel, posisi tertutup (kiri) dan terbuka (kanan)
Ventilasi atas yang menggunakan click roller wheel (mekanisme alat buka tutup berupa roda), sehingga ventilasi dapat dibuka-tutup dengan mudah walaupun sedang mengenakan sarung tangan. Click Roller Wheel ini memberikan 5 tingkat bukaan (yang menurut saya kelebihan 4 buah tingkatan). Well, menurut saya yang sebenarnya dibutuhkan rider cuma “buka” atau “tutup”, hanya 2 itu saja, tidak lebih. Memiliki 2 intake terpisah dengan 5 tingkat bukaan menurut saya berlebihan.
P_20161125_134046.jpg
Untungnya, Top Front Vent ini bekerja dengan baik, selain dipengaruhi oleh bentuknya yang dapat memasukkan udara dengan baik juga karena dipengaruhi rear exhaust vent di belakangnya yang selalu terbuka sehingga menarik udara keluar dari helm (jika dibuka sampai level 5).
Ukuran lubang exhaust yang berada di belakang ini lebih besar dari pada bagian intake-nya ini terpasang pada bentuk dan posisi yang pas, sehingga udara yang masuk dari ventilasi intake  depan melewati salurannya yang tepat berada di atas kepala rider dengan lancar dan keluar melalui bagian exhaust dengan lancar pada bagian atas kepala. Inilah yang mereka sebut dengan Max Air-flow Top Vent.
Jpeg
Berbeda lagi dalam hal chin vent. Walaupun chin vent sekilas terlihat dapat juga memberikan airflow yang bagus seperti top air vent. Tetapi pada kenyataannya udara yang masuk melalui 3 intake vent ini malah terhalang. Hal ini disebabkan oleh chin baryang dibagian dalam terpasang melintang tepat di balik vent ini. Meskipun ada lubang untuk udara, bagian ini tetap saja banyak menghalangi udara yang masuk dari chin vent.
Jpeg
Visor RPHA-10+ fungsi utamanya adalah untuk balapan. Hal ini dapat terlihat dari visor yang sudah flat dan dilengkapi tear off post dan pinlock pin. Sehingga tear off & pinlock/anti embun dapat langsung dipasangkan tanpa melakukan modifikasi lebih lanjut pada visor.
Sistem penguncian visornya berbeda dengan lainnya karena terdapat di tengah-tengah visor (tepat di atas front chin vent). Ada sedikit keuntungan karena bisa dibuka dengan mudah dengan tangan manapun. Namun bagi yang biasa dengan di kanan akan sedikit susah.
P_20161125_134107.jpg
Penguncian visor menggunakan sistem klik dengan per ini sedikit menganggu apabila hendak membuka visornya. Ini ditambah karena posisi tuasnya yang kecil dan berada di atas front chin vent. Jadi sedikit tidak gampang untuk membuka dan menutup visor.
Kekurangan berikutnya adalah gejala lapisan kulit yang ngelotok alias mengelupasMirip seperti Shoei X-11, kulit pada bagian leher helm ini rawan mengelupas. Helm milik saya sendiri sudah menunjukkan gejalanya, tinggal menunggu waktunya saja.
Jpeg
Kulit leher yang mulai mengelupas😦
*Sedikit indormasi, untuk model terbaru (HJC RPHA 11) sudah dipasangkan bahan yang berbeda sehingga tidak ada lagi kejadian lapisan kulit yang ngelotok ini.

KEAMANAN

Shell helm sendiri terbuat dari P.I.M (Premium Integrated matrix) Construction. P.I.M Construction ini adalah sebuah susunan yang menggabungkan 3 materi berbeda: Carbon Fiber, Aramid Fiber (Kevlar), dan Fiberglass Organik yang diolah menggunakan teknologi tinggi sehingga menciptakan shell sangat kuat yang mampu menyerap benturan kuat dan sangat ringan dibandingkan helm konvensional lainnya.
img2
Dengan sertifikasi SNELL / DOT approved, helm ini tentunya sudah memenuhi standar keamanan untuk digunakan berkendara baik buat harian maupun balapan.
Sebagaimana helm premium dan helm balap yang memenuhi standar keamanan, HJC RPHA 10+ tentunya menggunakan Double D Ring alias DD Ring untuk chinstrap nya, sehingga helm lebih terpasang dan terkunci dengan kokoh pada kepala rider. Tentunya ini akan menambah rasa aman dan nyaman dalam berkendara.
Dalam paketnya HJC ini sudah mendapatkan 2 buah visor: clear flat dan dark flat. Keduanya sudah dilengkapi pin untuk pemasangan pinlock dan tear off. Sudah cukup buat modal bikin ganteng di atas sepeda motor.
gopr0527-mp4_snapshot_07-32_2016-05-05_08-52-11
Penilaian keseluruhannya? 8/10 menurut saya. HJC RPHA 10+ benar-benar sebuah helm yang worth it buat riders. AMAN dan NYAMAN digunakan untuk harian, apalagi untuk balapan yang merupakan fungsi utamanya.
GOPR0527.MP4_snapshot_17.17_[2016.05.05_08.55.49].jpg
Sekian, semoga bermanfaat. :) (TBS)

1 comment:

  1. Om saya pya hjc rpha 10+ juga, nah kebetulan visornya ada scratch di atas bagian alis, nah saya mau ganti visornya dengan yg hjc rpha 10, apakah sama om atau tidak ya..trimakasih sblmnya

    ReplyDelete