Bagi yang sering ketemu wet riding pasti sudah membawa perlengkapan cukup untuk melindungi pakaian dan tubuh dari curahan air hujan. Untuk pelindung tubuh tidak perlu ditanyakan lagi, semua sudah tahu tentang jas hujan dengan bermacam-macam modelnya. Bagaimana dengan kaki dan sepatu?
Berbeda dengan tubuh, kaki dan sepatu yang berada di bagian bawah tidak hanya rentan terkena air hujan, tetapi juga lebih rawan terkena cipratan/splash baik dari kendaraan sendiri maupun dari kendaraan lain. Selain membasahi, cipratan tersebut juga membawa pasir, lumpur, debu, dan sebagainya yang membuat kaki & sepatu kotor. Selain mengotori, sepatu yang tidak tahan air pun tentu bisa rusak.
Antisipasinya bisa saja memakai sandal atau sepatu karet kedap air yang bisa dibawa di segala cuaca. Namun apabila kebetulan pake sepatu biasa (apalagi sepatu kesayangan) yang tidak mugkin dipakai wet riding? Mau sepatunya dibungkus lalu lanjut riding dengan nyeker ngeri juga, lebih baik sepatu juga ikutan dikasih jas hujan alias Boot Cover. Bagaimana pengalaman memakainya? Berikut saya share pengalaman saya.
Beberapa waktu lalu sedang riding santai keliling-keliling ga jelas. Iseng-iseng mampir di salah satu toko Apparel sepeda motor ternama. Niatnya sih cuma lihat-lihat saja, mungkin ada jaket yang bagus, sekalian lihat barang-barang lain seperti tank bag, jas hujan, celana, base layer, dan lain-lain. Sempat tergoda juga beli jas hujan buat sepatu, tapi akhirnya tetep saya ga beli apa-apa alias window shopping aja. Hahahaha
Beberapa waktu lalu sedang riding santai keliling-keliling ga jelas. Iseng-iseng mampir di salah satu toko Apparel sepeda motor ternama. Niatnya sih cuma lihat-lihat saja, mungkin ada jaket yang bagus, sekalian lihat barang-barang lain seperti tank bag, jas hujan, celana, base layer, dan lain-lain. Sempat tergoda juga beli jas hujan buat sepatu, tapi akhirnya tetep saya ga beli apa-apa alias window shopping aja. Hahahaha
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, waktu saya keluar dari toko, tanpatedeng aling-aling hujan pun turun dengan derasnya. Padahal saat saya berkendara ke sini tadi langit cerah. Mungkin saya terlalu keasyikan di toko apparel tersebut sampai lupa waktu, sehingga baru sadar ketika hujan turun dengan derasnya.
Setengah jam menunggu, hujan tak juga reda, malah semakin deras. Hari semakin gelap, saya pun harus pulang cepat. Akhirnya saya putuskan beli Boot Cover yang sempat saya lihat tadi. Untuk Boot Cover ini terdapat 2 pilihan, yakni model Rain Shoes Cover R2 yang ada telapaknya (with sole), dan model Boot Cover No Sole tanpa telapak (no sole).
Gambar paling kiri merupakan model Rain Shoes Cover R2. Sedangkan yang tengah dan paling kanan adalah model Boot Cover No Sole. Untuk yang Boot Cover terdapat tali elastis sebagai pengganti telapak yang membantu sisi samping Boot Cover tetap terpasang dan tidak terlepas, tali ini untuk dilingkarkan ke telapak (3 buah) dan yang lebih panjang dilingkarkan ke bagian aatas/punggung kaki. Bahan dari jas hujan sepatu ini persis seperti jas hujan pada umumnya, dengan dilapisi semacam lapisan lilin pada bagian dalamnya. Pada sisi luarnya terdapat merk reflektif yang berfungsi memperbagus tampilan sekaligus agar pengendara lebih terlihat saat berada di jalanan gelap, untuk keamanan di malam hari tentunya.Untuk bagian atas di sekitar betis terdapat karet elastis melingkari ke kaki pengendara. Bagian ini diatur kekencangannya dengan velcro yang juga berfungsi sebagai penutup restleting tadi.
Pilihan warna pada Rain Shoes Cover ada 5, yakni hitam, coklat, ungu, abu-abu, biru dongker, dan merah. Untuk Boot Cover pilihan warnanya cuma 2, yaitu hitam dan abu-abu. Masing-masing memiliki 3 pilihan size, sesuai dengan ukuran sepatu pengendara (S = 40 – 41, M = 42 – 43 – 44, dan L = 45 – 46).
Saya pilih yang model No Sole karena alasan kepraktisan; gampang dibawa kemana-mana dan gampang penyimpanannya. Ukurannya juga kecil, hanya sebesar dompet yang panjang (bukan model liat), masuk kantong celana juga bisa. Pemakaiannya gampang. Harganya juga lebih murah sedikit daripada yang ada Sole-nya. hehehehe.
Pemasangan Rain Boot Cover ini gampang, tinggal memasukkan kaki seperti pasang sepatu biasa, lalu tarik ke atas retsleting yang berada di sisi luar kaki memanjang dari bagian bawah ke bagian atas. Kencangkan bagian atas dengan melingkarkan velcro, agar tak ada air yang masuk, Pastikan seluruh sisi sepatu terlindungi. Terakhir tinggal menyesuaikan tali elastis yang ada di bagian bawah dengan telapak sepatu, agar bagian samping sepatu terlindungi oleh Boot Cover.
Sepanjang jalan pulang toh perjalanan aman-aman saja. Curahan air hujan yang deras dan cipratan air dari pengendara lain ke arah sepatu saya terlindungi oleh Rain Boot Cover tadi. Hal yang saya khawatirkan cuma kaki saya yang harus nyelup ke dalam genangan air jika ada kejadian harus berhenti di tengah-tengah genangan, sehingga air akan membasahi sepatu lewat bagian telapak yang tidak terlindungi. Selain itu, juga saya khawatir rembesan dari cipratan air saat saya melibas genangan (seperti ilustrasi di bawah), maklum, suka seruntulan hehehe.
Peristiwa kaki yang harus nyelup (duileh istilahnya) ternyata tidak sampai kejadian di sepanjang perjalanan pulang. Namun cukup banyak genangan yang saya libas dalam kecepatan tinggi.
Sampai di rumah saya cek toh, ternyata ada rembesan air yang membasahi sisi sepatu bagian bawah. Hal ini diakibatkan oleh cipratan air dari bawah yang merembes dari telapak sepatu yang tidak terlindungi. Basah sudah sepatu kesayangan. Ga kebayang bagaimana kalo kejadian kaki harus turun dan nyelup ke dalam genangan.
Buat yang menginginkan pelindungan ekstra lebih baik menggunakan model boot cover yang ada telapak atau sole nya, karena tidak akan ada rembesan dari bagian bawah yang akan membasahi sepatu. Apalagi kalau ada kejadian kaki nyelup ke dalam genangan air, model Rain Shoes Cover akan lebih melindungi. Kekurangannya ya membutuhkan ruang penyimpanan lebih banyak karena ada sole atau telapaknya.
Sekian, semoga bermanfaat :) (TBS).
No comments:
Post a Comment