Dari semalam sampai hari ini hujan badai melanda Jakarta dengan dahsyatnya. Kebetulan saya sedang riding juga sampai mendadak hujan turun dengan derasnya. Karena sedang terburu-buru pulang (besok sudah hari Senin toh) dan kebetulan juga sedang membawa rain gear lengkap yang segera saya kenakan saat itu juga, langsung saja saya tembus hujan tersebut. Beberapa kali ban motor lost traction sehingga terpleset, Alhamdulillah masih bisa dikontrol sehingga saya tidak sampai ndlosor. Sepertinya grip dan traction yang ada masih bersahabat dengan kondisi dan kecepatan kendaraan saya.
Berdasarkan pengalaman, kemampuan, teknik, dan persiapan (busetdah bahasanya :D), mengendarai motor saat hujan bisa saja menyenangkan atau malah menakutkan. Bagaimanapun juga, berkendara saat hujan lebih rumit, lebih berbahaya, lebih licin, dan tentu saja setelahnya si motor butuh dimandikan (nah, ini yang paling bikin saya malas).
Mumpung masih musim hujan, saya mau berbagi tips berkendara yang aman di tengah hujan. Mari disimak :).
Sebagian pengendara (termasuk saya, wkwkwkwk) menghindari hujan, namun sebagian lainnya mau tidak mau harus berupaya menghadapinya, terutama bagi yang tinggal di daerah tropis dengan curah hujan tinggi seperti Indonesia. Jika sudah berkendara cukup lama atau cukup jauh, cepat atau lambat, mau tidak mau, tentu akan bertemu dengan wet riding (seperti pengalaman saya semalam).
Memang mengendarai motor di permukaan jalan yang basah oleh genangan dan penuh dengan tetesan air hujan akan menghilangkan daya cengkeram/grip ban serta membuat ban motor tidak cepat panas/tidak panas dengan baik, yang tentunya juga menghilangkan daya cengkream grip dan traction (traksi).
Daya cengkeram ban/grip dan traksi mempunyai peranan yang sangat vital dalam mempengaruhi laju kendaraan, baik untuk mempercepat maupun memperlambat laju kendaraan. Selain itu, daya cengkeram juga sangat penting dalam menikung/cornering.Daya cengkeram yang pas akan membuat pengendara mampu menikung dengan baik. Apabila tidak, kehilangan daya cengkeram pada ban dipastikan akan mengakibatkan lowside alias ndlosor.
Daya cengkeram ban merupakan kemampuan ban untuk nempel dan memberikan traksi ke permukaan jalan. Selain dipengaruhi oleh jenis ban yang digunakan, tentu hal ini juga SANGAT dipengaruhi oleh traksi yang diberikan oleh permukaan jalan terhadap ban.
Seperti halnya daya cengkeram ban, Traksi jalan juga memiliki peran yang tak kalah vitalnya dalam mempengaruhi laju kendaraan. Traksi yang diberikan oleh jalanan yang bertemu dengan ban dengan cengkeraman yang bagus akan memberikan hasil maksimal terhadap laju kendaraan. Namun, traksi yang diberikan saat hujan turun/jalanan basah tentu jauh berbeda dengan traksi yang diberikan oleh jalanan kering.
Air mengurangi daya cengkeram ban terhadap jalan, juga mengurangi suhu ban yang tentunya juga berperan penting untuk daya cengkeram. Begitu juyga dengan jalanan yang kering, jika sudah cukup lama tidak ada hujan, tumpukan pasir, debu, tanah, atau minyak akan menciptakan lapisan licin yang tidak akan hilang sampai terbasuh dengan air. Hal ini pun tergantung pada besarnya curah hujan.
Seperti jalanan yang kering, jalanan yang basah pun memiliki traksi yang berbeda. Beberapa jalan memberikan traksi yang baik, dan beberapa lainnya buruk. Tugas kita sebagai pengendara untuk merasakan yang mana.
Salah satu cara untuk merasakan traksi pada jalanan adalah dengan menggunakan rem belakang dengan hati-hati dan perlahan sampai ke titik di mana ban terkunci-cara ini dapat dilakukan di jalanan kering juga. Lakukanlah hal ini di bagian jalan yang rata, bukan pada jalanan yang melengkung atau bergelombang, karena ban hanya akan terpengaruhi oleh kontur jalan dan kendaraan akan oleng.
Melakukan pengereman yang mendadak dengan menggunakan ban yang memiliki kembangan/alur sedikit bahkan cenderung slick pada permukaan yang basah hanya akan mengakibatkan crash. INGAT, rem berfungsi UNTUK MEMPERLAMBAT LAJU PUTARAN RODA, BUKAN UNTUK MENGHENTIKAN KENDARAAN. Oleh karena itu, tekanlah handle rem dengan lembut dan hati-hati. Lakukan agar ban tetap memiliki grip terhadap permukaan jalan/aspal. Sebaliknya, memencet handle rem dengan kuat dan mendadak hanya akan menyebabkan roda terkunci, ban kehilangan grip, dan crash!.
Teknik yang sama juga berlaku dalam memutar gas. Teknik saat melakukancornering adalah slow in, fast out yang mana berarti saat keluar dari tikunganlah yang merupakan saat yang tepat untuk memutar gas dan menambah akselerasi kendaraan. Berbeda halnya saat wet riding, memutar gas dan menambah akselerasi kendaraan saat keluar tikungan hanya akan menyebabkan malapetaka. Oleh karena itu, gerakkanlah pergelangan tangan dengan lembut, sehingga grip/traksi ban dapat diukur dan dirasakan. Sedikit kehilangan traksi atau sliding pada roda masih dapat ditangani, sekaligus memberitahu agar pengendara sedikit berhati-hati selanjutnya. Sebaliknya, jika tak ada tanda-tanda sliding berarti masih banyak traksi yang tersedia.
Menikung di jalanan yang basah harus dilakukan secara halus dan tenang. Menggeber gas motor untuk cornering sangat pas dilakukan di tikungan saat jalanan kering, tapi hanya akan mendatangkan malapetaka saat jalanan basah. Kehilangan traksi akan terjadi dengan tiba-tiba sehingga pengendara tidak dapat mengendalikan/memulihkan traksinya. Sebaliknya, jika dilakukan dengan lembut dan tenang, sedikit sliding dan kehilangan traksi yang terjadi akan bisa ditangani.
Apapun jenis kendaraannya, di manapun berkendara, dan kapanpun berkendara, selalulah memperkirakan seberapa kuat daya cengkeram ban. Saat cuaca cerah, perkiraan tersebut terbilang gampang. Tetapi saat hujan dan jalanan basah, apakah Anda siap? Saya sendiri juga sangat menikmati berkendara dengan kecepatan tinggi dan menikmati tikungan dengan melakukan cornering. Saya juga menikmati tantangan untuk tetap menjaga grip di atas motor saat melewati jalanan yang basah. Berkendara di tengah hujan memberikan sensasi dan tantangan tersendiri bagi saya.
Jika harus berkendara saat hujan, anggaplah sebagai latihan untuk menguasai teknik baru. Hadapilah, pandanglah sebagai sebagai sebuah tantangan, bukan sebagai hambatan. Hal ini akan sangat membantu. Bagaimanapun, cara yang paling aman mengandarai motor saat hujan tentunya perlahan dengan kecepatan maksimal 40km/jam atau 50km/jam. Namun, saya rasa hampir semua pengendara tentu lebih suka melaju dengan kecepatan di atas itu (termasuk saya, hehehe), untuk itulah saya berbagi sedikit tips di atas.
Jadi, tentunya cuaca buruk bukanlah alasan untuk tidak berkendara. Hadapilah, pelajarilah, dan berlatihlah. Wet riding is fun!
SSekian, semoga bermanfaat. Keep safety riding and have fun :). (TBS)
No comments:
Post a Comment